Pengangguran Merajalela Potret Sistem Ekonomi Kapitalisme

by -33 views
ilustrasi pengangguran

Eradakwah.com – Salah satu masalah besar negeri ini adalah mengenai pengangguran yang tidak pernah berakhir. Pengangguran bisa terjadi saat jumlah pencari kerja yang ada lebih banyak dibandingkan lowongan kerja yang tersedia.

 

Oleh karena itu, orang yang mencari pekerjaan tidak bisa menembus oleh pasar kerja. Adapun persentase pengangguran sekarang ini kepada jumlah angkatan kerja berjumah sebesar 5,25 persen.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan Februari 2022. Angka jumlah pengangguran ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud, menjelaskan per Februari 2023 terdapat 211,59 juta orang penduduk usia kerja (penduduk yang berusia 15 tahun ke atas). Angka tersebut meningkat 3,05 juta orang. (Liputan6.com, 25/5/2023)

 

Meskipun pencari kerja mengalami penurunan sebesar 0,38 persen dibandingkan tahun lalu namun nyatanya lowongan kerja semakin jauh menurun. Sehingga seseorang yang mencari kerja diatas jauh lowongan tersedia yang diibaratkan seperti langit dan bumi.

 

Kesenjangan ini akan terus bertambah jika jumlah keluarga miskin semakin banyak dibandingkan dengan keluarga yang kaya di Indonesia. Walaupun harapannya pemerintah tingkat pengangguran terus menurun dari tahun ke tahun.

 

Pemerintah mengharapkan tingkat pengangguran terbuka akan terus menurun pada tahun depan. Meski begitu, perkembangan teknologi digital dinilai akan mengancam para pekerja karena bisa menghemat tenaga kerja.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, efektivitas kebijakan fiskal dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional dinilai bisa  membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 pada kisaran 5,0% hingga 5,7%. (Nasional.kontan.co.id, 25/5/2023)

 

Harapan pemerintah di tahun 2024 tingkat pengangguran mengalami penurunan pada kisaran 5,0% hingga 5,7%. Namun faktanya pengangguran terus terjadi bahkan semakin jauh kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan yang tersedia. Tingginya pengangguran berdampak pada tingginya kemiskinan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat.

 

Dari sinilah membuktikan negara gagal menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk rakyatnya bahkan pengguran semakin melesat jumlahnya. Adapun kebijakan yang telah dilakukan pemerintah justru memudahkan tenaga kerja asing masuk yang membuat persaingan antara tenaga asing dengan tenaga lokal. Semua ini disebabkan oleh penerapan sistem perekonomian kapitalisme.

 

Adapun  sistem kapitalisme yang berkuasa hanyalah orang memiliki modal saja. Dimana negara memiliki peran yang sangat minim dalam memenuhi kebutuhan rakyat termasuk menyediakan lowongan kerja. Dengan demikian sistem ini dalam memenuhi kebutuhan rakyat tidak menjadikan negara sebagai pihak sentral.

 

Berbeda dengan sistem Islam yang memiliki mekanisme untuk menjaga pendapatan keluarga dan menjamin kesejahteraan rakyat. Dimana warga negara diberikan akses untuk memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder adanya jaminan tersedianya kebutuhan pokok bagi masyarakat yang tidak mampu. 

 

Adapun penerapan sistem ekonomi Islam tegak di dalam prinsip kepemilikan khas yang dibagi antara kepemilikan negara, umum dan individu. Seperti sumber daya yang melimpah ditetapkan sebagai kepemilikan umum (rakyat) sehingga tidak diperbolehkan apabila dimiliki individu maupun negara sebagaimana yang diterapkan kapitalisme. Mengenai pemerintah memiliki peran sebagai pengelola dan hasilnya pun digunakan untuk modal mensejahterakan rakyat.

 

Selain itu, di sistem Islam akan meningkatkan etos dan produktivitas kerja rakyat bagi yang mampu bekerja. Sehingga seorang ayah atau wali memperoleh pekerjaan yang layak untuk menafkahi keluarganya. Adapun pekerjaan yang diberikan sesuai dengan minat dan keterampilannya.

 

Lebih-lebih lagi negara akan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya dari tenaga ahli sampai tenaga terampil dengan menjalankan sumber daya alam secara mandiri. Beginilah sistem Islam yang dapat  mencegah dan mengatasi pengangguran yang ada di negeri ini.

 

Wallahu a’lam bish shawaf.***

[Ernita S | Eradakwah.com]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *