Simak! Begini Cara Islam Mengatasi Pengangguran yang Masih Tinggi

by -32 views
Para pencari kerja di bursa kerja Ibu Kota. Foto: Pradita Utama

Eradakwah.com – Masalah pengangguran masih ada, walaupun ada penurunan  dari bulan Februari tahun lalu, akan tetapi pengangguran masih tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen.

Sedangkan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud, menjelaskan per Februari 2023 terdapat 211,59 juta orang penduduk usia kerja (penduduk yang berusia 15 tahun ke atas). Angka tersebut meningkat 3,05 juta orang.

Pengangguran masih tinggi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

 

1. Ketidakseimbangan Antara Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja

 

Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang pertama adalah adanya ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang meningkat setiap tahunnya.

Setiap tahun jumlah lulusan S1 banyak sekali, bahkan usia SMA dan juga SMP yang putus sekolah juga banyak, akan tetapi jumlah lapangan pekerjaan terbatas tidak mampu menyerap tenaga kerja sebanyak jumlah lulusan yang ada.

 

2. Ketidakmampuan memberikan gaji layak sesuai dengan kemampuan sesuai dengan jenjang pendidikan

 

Lulusan S2 dan S3 pun sebenarnya ada, hanya saja lapangan pekerjaan yang diberikan sangat terbatas. Hal ink menyebabkan mereka yang memiliki kemampuan di atas rata-rata lebih memilih hidup di luar negeri yang mampu menghargai kemampuan mereka dan mampu memberikan gaji yang jauh lebih besar dari pada di Indonesia.

Indonesia memberikan gaji yang sama antara lulusan S1 dengan SMA dengan alasan jenjang karir yang tidak jauh berbeda. Hal ini membuat seakan-akan tidak menghargai ilmu yang sudah S1 yang dianggap mereka tidak memiliki keahlian. 

Selain itu perusahan juga cenderung memilih lulusan SMA yang bisa mereka bayar dengan murah. Sehingga menyebabkan lulusan S1 tidak terserap banyak untuk bekerja.

 

3. Adanya para pekerja asing membanjiri perusahaan asing yang ada di negeri kita

 

Para pekerja asing diperbolehkan masuk ke Indonesia, karena perusahan-perusahan besar asing yang ada di Indonesia mereka membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sangat banyak, hanya saja mereka berdalih butuh sumberdaya manusia yang mampu mengoperasikan 

alat-alat mereka, sehingga mereka mengantongi izin untuk sekalian memasukkan tenaga kerja asing untuk mengoperasikan perusahaan tersebut.

 

4. Angka putus sekolah yang tinggi

 

Himpitan ekonomi yang semakin tinggi menyebabkan angka putus sekolah juga semakin tinggi. Hal ini juga berpengaruh pada pengangguran, perusahaan banyak membutuhkan tenaga kerja minimal SMA akan tetapi pada faktanya banyak yang masih usia SMP dan SD mereka tidak dapat sekolah lagi karena terkendala dengan biaya sekolah yang tidak terjangkau.

Beberapa faktor inilah yang menyebabkan angka pengangguran semakin tinggi. Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi masalah pengangguran ini?

 

Islam Mampu Memberikan solusi

 

Islam memberikan solusi untuk mengentaskan pengangguran dari beberapa aspek, tidak hanya melihat aspek ekonomi saja akan tetapi lebih luas lagi, yakni:

 

1. Membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya

 

Negara memiliki kewajiban untuk memikirkan kesejahteraan rakyatnya. Salah satunya adalah memberikan lapangan pekerjaan.

Menyediakan lapangan pekerjaan ini merupakan kewajiban negara dalam rangka membantu seorang pria dalam pemberian nafkah.

Tidak hanya membuka lapangan pekerjaan saja tanpa memberikan skill, akan tetapi negara juga melatih mereka hingga mereka menjadi orang yang mampu bekerja.

Tidak dipungkiri bahwa masalah pengangguran ini juga akan berimbas kepada kemiskinan. Sehingga negara benar-benar harus berupaya untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut salah satunya dengan menyediakan banyak lapangan pekerjaan.

 

2. Memberikan gaji yang layak

 

Pemberian gaji yang layak kepada setiap pekerja sesuai dengan beban waktu yang mereka berikan beserta keahlian yang mereka miliki, sehingga pemberian gaji ini adil sesuai dengan kriteria tersebut.

Misalnya pada masa Khalifah Umar bin Khattab gaji guru TK setara 15jt setiap bulanya. Gaji diberikan berdasarkan keahlian, hal ini berkorelasi positif dengan kualitas pendidikan yang akan mempengaruhi keahlian.

Sehingga tentunya akan berbeda pekerja orang terdidik dengan orang biasa, karena lebih ahli yang terdidik karena memiliki ilmunya.

Tidak akan ada rasa kecewa sehingga harus pergi ke luar negeri untuk mendapatkan penghasilan yang sebanyak-banyaknya.

 

3.  Tenaga asing tidak diperbolehkan masuk

 

Tenaga kerja asing tidak diperbolehkan masuk, kecuali memang negara membutuhkan tenaga ahli dari luar negeri yang berkaitan dengan pembuatan alat berat. Mereka boleh masuk akan tetapi hanya sampai kontrak kerja selesai.

 

Sehingga Islam tidak akan mengambil tenaga kerja dari luar negeri yang akan berakibat, banyak pengangguran di dalam negeri.

 

Hal ini sangat penting, jika alasanya orang dalam negeri belum bisa mengoperasikan maka harus dilakukan pelatihan hingga mereka bisa. Sehingga benar-benar menutup peluang tenaga kerja asing untuk memasuki perusahan-perusahaan atau pabrik-pabrik yang ada di dalam negeri.

 

4. Memberikan pendidikan dengan harga terjangkau atau bahkan gratis 

 

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap masyarakat. Dengan adanya pendidikan maka  bisa mencerdaskan masyarakat dan mereka juga akan memiliki bekal untuk menjalani hidup, baik dunia dan akhirat. Oleh karena itu pendidikan ini dikelola oleh negara untuk masyarakat secara luas. Tidak ada nuansa bisnis yang menyebabkan pendidikan itu mahal. 

Pendidikan yang mahal juga sangat berefek kepada angka putus sekolah, semakin banyak yang putus sekolah semakin banyak pula pengangguran.

Sehingga kebutuhan pendidikan yang murah dan gratis menjadi sebuah keharusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan taraf berpikirnya agar lebih maju.

Terkait pendanaan untuk pendidikan juga bisa diperoleh dari hasil pengelolaan sumberdaya alam ataukah kas Baitul Mal. Hal ini dilakukan agar masyarakat benar-benar mendapatkan pendidikan yang terbaik dan tidak akan ada pengangguran lagi karena angka putus sekolah yang tinggi.

Dengan keempat hal tersebut, InsyaAllah angka pengangguran akan menurun. Ada pun yang menganggur karena kelemahan seperti disabilitas dan sebagainya maka negara meminta pihak keluarga untuk membantu mengelola hartanya jika mereka memiliki harta.

Jika mereka tidak memiliki harta, penafkahan ditanggung oleh kerabat terdekat, jika keluarga yang terdekat tidak mampu maka diberi santunan oleh negara. Semua ini dilakukan untuk kesejahteraan mereka.

Sehingga tidak akan ada istilah pengangguran seperti zaman sekarang bagi orang yang lemah, karena sudah ada pengaturan untuk memberikan kesejahteraan bagi mereka. Wallahu’alam bishowab.***

[Lilis Sulistyo Wati – Eradakwah]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *