Anggap LGBT Kodrat, Gus Tuhu: Ada Dua Kesalahan Fatal

by -47 views
LGBT Pecinta sesama jenis

Eradakwah.com – Pengasuh  Majlis Taklim Al-Mustanir Probolinggo, Gus Tuhu menjelaskan bahwa jika menganggap LGBT itu sebagai kodrat, maka secara tidak langsung menganggap bahwa LGBT itu ciptaan Allah Ta’ala, maka ada dua kesalahan fatal yang ada pada pendapat itu.

“Menganggap LGBT sebagai kodrat berarti menganggap hal itu ciptaan Allah Ta’ala. Maka hal ini mengandung dua kesalahan fatal,” tuturnya kepada Eradakwah.com, Kamis (8/6/2023).

Pertama, kesimpulan tersebut tidak sesuai fakta LGBT sebagai kodrat. “Sebab para ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap LGBT telah sampai pada kesimpulan bahwa LGBT bukan bawaan gen, melainkan perilaku pilihan,” ujarnya.

Kedua, pernyataan tersebut adalah pernyataan dusta. Menyatakan LGBT sebagai kodrat yang berarti sama dengan menyatakan LGBT ciptaan Allah Ta’ala, padahal tidak demikian.

Allah Ta’ala hanya menciptakan 2 jenis manusia saja. Tidak ada yang ke-3 atau lebih jenisnya. Di dalam surat Al-Hujurat ayat 13 Allah Ta’ala menyatakan:

يَا اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَ اُنْثَى

“Wahai manusia, sungguh Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,” jelasnya.

Kemudian saat ia ditanya tentang bagaimana sikap yang harus dilakukan umat Islam menghadapi masalah LGBT, ia menjawab bahwa yang harus dilakukan adalah berusaha untuk mencegahnya.

Gus Tuhu mengingatkan, umat Islam harus sadar akan bahaya besar berupa kerusakan moral yang melanda negeri ini harus berusaha mencegahnya.

“Usaha yang bisa dilakukan adalah mempengaruhi atau mengajak siapapun pemegang kebijakan agar mereka mau menghentikan semua hal yang bisa merusak moral generasi negeri ini,” ujarnya.

Berikutnya, lanjutnya, harus menyadarkan umat bahwa akar masalahnya adalah aturan yang melegalkan itu semua berdasar demokrasi yang mendewakan kebebasan.

“Maka demokrasi ini harus dicabut dari negeri yang mayoritas muslim ini lalu diganti dengan Islam agar aturan yang legal akan melarang semua hal yang bersifat rusak dan merusak masyarakat.

Perjuangan merubah sistem hidup ala demokrasi menjadi Islami inilah tugas besar dan mulia bagi mereka yang telah sadar Islam sebagai sistem hidup yang akan membawa keselamatan dunia akhirat bagi siapa saja yang mengikutinya.,” jawabnya. [] Muhriz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *