Eradakwah.com – Seorang alumni datang ke sekolah untuk mengambil ijazahnya.
Saat berpapasan dengan bu guru, mereka berbincang. Dalam penggalan percakapan itu..
Bu Guru: Nduk, kamu sekarang dimana?
Alumni D: Alhamdulillah bu, saya di terima di kampus A. Terima kasih bu, berkat doa njenengan bu dan para guru.
Bu Guru: (Deg, dalam hati berkata, “Pernahkah aku benar-benar mendoakan untuk keberhasilan siswa-siswiku?”)
Pernah tertampar sama perkataan pemateri sebuah Forum Guru Muslimah Inspiratif saat itu.
“Bagaimanapun kita tidak bisa untuk memastikan siswa berubah. Siapa yang menggerakkan hati mereka? Allah-lah yang maha membolak balikkan hati. Jadi… Jangan pernah sepelekan doa. Semoga lewat doa-doa kita bisa menggerakkan hati mereka.”
Begitulah gambaran pentingnya doa bu guru atau para pendidik generasi ini.
Sebagaimana syekh atau guru dari Muhammad Al Fatih yang selalu mendoakan muridnya agar selalu diberi petunjuk oleh Allah untuk memimpin kaumnya.
Guru tersebut selalu memiliki waktu bermunajat pada Allah dan mendoakan muridnya, termasuk Al Fatih. Doa tersebut membuat Al Fatih yakin bahwa bisa menaklukkan Konstantinopel pada waktu itu.
Begitulah sedikit gambaran pentingnya doa seorang guru.
Semoga doa kita para guru selalu menyertai langkah siswa-siswi kita.
Karena bukan tugas guru untuk menuntut perubahan siswa.
Akan tetapi sebagai seorang guru kita harus bersabar untuk terus menuntun mereka ke arah kebaikan yang dengannya Allah limpahkan keberkahan untuk mereka.***
[Kak Rusdha, Praktisi Pendidikan]