Harga Pangan Naik Tradisi Menjelang Ramadhan

by -58 views
Harga pangan naik jelang ramadhan

Eradakwah.com  – Kenaikan harga bahan pangan selalu terjadi di setiap tahunnya apalagi pada saat menjelang Ramadan dan hari raya lainnya.

Dari kenaikan harga ini semua pihak mengeluhkan bukan hanya ibu rumah tangga namun para pedagang juga menggerutu. Hal ini masyarakat merasa kesulitan demi mendapatkan komoditas bahan pangan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Harga sejumlah komoditas bahan pangan pokok naik seperti cabai, minyak goreng, gula pasir kualitas premium, dan daging ayam ras segar. Kenaikan tersebut terjadi 20 hari jelang bulan puasa atau Ramadhan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, rata-rata harga cabai merah besar secara nasional mencapai Rp 42.200 per kilogram, pada Jumat (3/2). Angka tersebut naik dibandingkan pada bulan lalu yang mencapai Rp 36.250 per kg. (Katadata.co.id, 8/3/2023)

Beberapa harga pangan secara nasional mengalami peningkatan yang cukup relevan setiap menjelang Ramadhan bahkan saat lebaran. Sampai-sampai wapres (Wakil presiden) Ramadan tahun ini menghimbau masyarakat agar dapat diantisipasi permasalahannya.

Dimana biasanya penyebab kenaikan harga karena ketidaksesuaian antara permintaan dengan penawaran.

Kenaikan harga ini dapat terjadi diantaranya karena adanya peningkatan permintaan di masyarakat. Oleh karena itu, Wapres mengimbau agar hal ini dapat diantisipasi dengan baik sehingga harga yang beredar di pasaran nantinya tidak membebani masyarakat.

“Biasanya memang menjelang Ramadhan itu suka ada [harga bahan pokok] yang naik, tetapi jangan sampai naiknya itu melampaui kewajaran. Fenomena di bulan Ramadhan seperti itu,” imbuh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya di Alila Hotel Solo, Jl. Slamet Riyadi No. 562, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (01/03/2023). (Setneg.go.id, 8/3/2023)

Fenomena kenaikan harga seakan masyarakat harus memaklumi dengan siklus yang sama padahal ini selalu terjadi setiap menjelang Ramadhan. Seharusnya siklus yang meresahkan warga ini mampu dihilangkan oleh negara hingga tidak mengulangi hal yang sama.

Seolah sudah tradisi, harga menjelang ramadhan dan hari besar agama selalu naik. Akibatnya rakyat kesusahan dalam mendapatkan bahan kebutuhan pokok.

Negara seharusnya melakukan upaya antisipasi agar tidak ada gejolak harga dan rakyat mudah mendapatkan kebutuhannya. Di sisi lain, ada pihak yang bermain curang dengan menimbun atau memonopoli perdagangan barang tertentu.

Fenomena yang terus terjadi ini sejatinya menunjukkan kegagalan negara dalam menjaga stabilitas harga dan menyediakan pasokan yang cukup sesuai kebutuhan rakyat.

Pada hakikatnya penyebab harga pangan yang naik tidak hanya permintaan yang tinggi tetapi akibat mengadopsi sistem perekonomian kapitalisme. Dimana sistem ini yang berkuasa hanya pada orang memiliki modal saja.

Adapun dalam sistem kapitalisme negara memiliki peran yang sangat minim dalam memenuhi kebutuhan rakyat. Walhasil progam-progam yang diberikan tidak memihak rakyat bahkan cenderung berpihak pada korporasi.

Wajar saja permasalahan pangan tidak dapat terselesaikan secara tuntas. Seharusnya yang bisa dilakukan negara dengan mempersiapkan pasokan memadai dan menghilangkan distorsi yang terjadi.

Berbeda dengan sistem Islam memiliki mekanisme yang ampuh bisa menjaga gejolak harga sehingga harga tetap stabil dan rakyat mampu mendapatkannya.

Selain itu Islam juga melarang berbagai praktek curang dan tamak seperti menimbun atau memonopoli komoditas sehingga mendapatkan keuntungan yang besar. Tanggung jawab negara sebagai pengatur urusan rakyat akan membuat rakyat hidup sejahtera dan tenang serta nyaman.

Di dalam Islam, negara memiliki peran besar dan berpihak kepada umat yang akan disejahterakan kehidupannya. Oleh karena itu negara menanggung segala hal yang menjadi kebutuhan pokok rakyatnya terutama dari segi pangan baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

Sehingga ketika di bulan Ramadhan umat tidak akan merasa takut tidak bisa membeli bahan pangan. Akhirnya umat akan bisa lebih tenang dan khusyuk beribadah pada bulan yang penuh berkah.*** [Ernita S]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *