Genap setahun genosida berlangsung di Gaza. Bermula pada 7 Oktober 2023, perang terus berlanjut hingga hari ini. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Genosida tersebut telah menewaskan 42.000 warga Palestina.
Diperkirakan Israel telah menjatuhkan 70 ribu ton bahan peledak di jalur Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu. Penggunaan bom ini tenyata melebihi gabungan jumlah bom yang digunakan selama Perang Dunia II. Menurut arsip New York Times menyebutkan bahwa selama Perang Dunia II berlangsung, Jerman membom London dengan menjatuhkan sekitar 18.300 ton bom antara tahun 1940 dan 1941. Sedangkan menurut Hendrik Althoff, seorang peneliti di Departemen Sejarah Universitas Hamburg menyatakan sekutu telah menjatuhkan 8.500 ton bom di Hamburg pada tahun 1943 dan menggunakan 3.900 ton bom di Dresden pada tahun 1945 (tempo.co, 5/6/2024).
Genosida yang dilakukan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade. Perang tak berkesudahan menyebabkan kelangkaan bahan pangan, air bersih dan obat-obatan yang makin memperparah penderitaan masyarakat Gaza. Kondisi yang memprihatinkan ini pun tak menjadikan satupun lembaga internasional untuk segera menyudahi kekacauan tersebut. Kebanyakan penguasa negeri-negeri muslim hanya mengecam tanpa ada upaya apapun.
Berbeda dengan Israel, entitas Zionis laknatullah ini justru disokong habis-habisan oleh Amerika Serikat. Israel telah menerima bantuan dana dari Amerika Serikat hingga ratusan miliar dolar. Besarnya tiap tahun cukup beragam, namun jika mengacu pada nota kesepakatan (MOU) terbaru, Amerika Serikat memberikan Israel USD3,8 miliar per tahun hingga 2028 mendatang. Sokongan dana tersebut digunakan Israel untuk memperkuat militer seperti menguatkan sistem pertahanan dengan sistem anti rudal Iron Dome, David’s Sling dan sistem laser canggih (sindonews.com, 3/10/2024).
Solusi Hakiki Untuk Palestina
Sungguh Palestina bisa merdeka hanya dengan dikalahkannya Zionis dan hengkangnya mereka dari bumi Syam. Satu-satunya cara menghadapi mereka ialah dengan diturunkannya tentara kaum muslim yang menyerukan jihad secara global. Sayangnya, kita tidak bisa berharap kepada penguasa negeri-negeri muslim untuk menghimpun kekuatan militer demi misi penyelamatan tersebut. Sebab Amerika telah menyandera mereka secara politik dan ekonomi.
Satu-satunya harapan untuk menghentikan Genosida Gaza hanyalah dengan adanya kepemimpinan Khalifah atas seluruh kaum muslim. Khalifah akan menyatukan seluruh kaum muslim di dunia dengan landasan akidah Islam. Khalifah akan menjadi Junnah bagi rakyat yang ada dibawahnya. Rasulullah Saw bersabda,
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh)
Tegaknya institusi Khilafah Islam sangatlah ditakuti oleh Amerika dan sekutu-sekutunya. Mereka dengan segala upayanya melakukan makar-makar untuk menghambat kedatanganya. Mereka terus memunculkan berbagi proyek mulai dari proyek melawan terorisme, deradikalisasi hingga moderasi beragama.
Dengan demikian, sudah saatnya umat Islam wajib memperjuangkan tegaknya Khilafah. Perjuangan penegakan Khilafah harus menjadi agenda utama umat Islam. Oleh karenanya dakwah membangun kesadaran umat bahwa entitas Zionis dapat dikalahkan dengan Khilafah Islam harus terus digaungkan.
Terbukti, seruannya makin mendunia tanpa dapat dicegah. Insyaallah, tidak akan lama lagi Khilafah akan segera tegak kembali sebagaimana janji Allah SWT. Khilafah nantinya tidak hanya akan mengomando pembebasan Palestina namun juga pembebasan Rohingya, Uighur serta seluruh kaum yang tertindas.
” …ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ”
“…Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian.” Beliau kemudian diam.” (HR Ahmad dan Al-Bazar). Waallahualam bishowab
Oleh: Azrina Fauziah S.Pt (Aktivis Dakwah)