Eradakwah.com – Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Alasan ini berdasarkan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya di tahun 2030. Oleh sebab itu Jokowi mengajak masyarakat bersama memajukan Indonesia (beritasatu.com).
Namun faktanya di era ini, hampir semua pemuda sangat terpengaruh oleh berbagai fasilitas yang ada. Salah satunya adalah gadget yang memiliki 2 mata sisi, jika saja tidak digunakan dengan sangat bijak maka yang terjadi adalah sebaliknya.
Dilansir dari tvonenews.com, ratusan anak SD dan SMP di Kabupaten Banyuwangi mengalami mata minus akibat kecanduan gadget. Bahkan terdapat siswa yang minusnya tembus 6 dioptri.
Gangguan mata minus ini ditemukan saat relawan BUMN sedang menggelar bakti sosial kesehatan di Banyuwangi. Dari hasil pemeriksaan, mayoritas anak-anak mengalami mata minus. Mulai dari minus 0,25 dioptri hingga 6 dioptri. Mereka terdiri dari siswa kelas 1 hingga 6 SD. Ada pula yang duduk di bangku SMP.
Menurut dr Ferizal Akbar SpM, usai melakukan pemeriksaan mata mengatakan bahwa penyebab utama gangguan mata pada anak-anak adalah gadget.
Maklum, selama ini, para siswa SD hingga SMP telah menggunakan gadget untuk belajar. Puncaknya, ketika pandemi Covid-19 terjadi. Selain itu, anak-anak ini kecanduan gadget karena permainan game. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mata siswa rabun akibat paparan radiasi yang terlalu lama.
Ini merupakan secuil problem generasi. Masih banyak problematika generasi seperti kenakalan remaja, LGBT, bullying yang menghantui moral generasi muda.
Pesan Bijak Bagi Para Pemuda
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatannya di forum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 membagikan nasihat kepada generasi muda. Ia menuturkan, seseorang yang memiliki privilege untuk mengambil kesempatan untuk menantang diri sendiri menjadi lebih baik. (liputan6.com,28/10/2023).
Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan peringatan ikrar para pemuda Indonesia yang disampaikan dalam Kongres Pemuda Kedua tahun 1928 silam. Para pemuda tersebut berikrar sumpah pemuda yang sangat fenomenal hingga membakar semangat para pemuda.
Pemuda Harus Menjadi Agen Perubahan
Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, ikrar Sumpah Pemuda bukan hanya tentang menghafal kata-kata, akan tetapi tentang merenungkan nilai-nilai perjuangan dan persatuan yang dikandungnya. Ikrar ini adalah bagian dari warisan sejarah Indonesia yang harus dijaga semangatnya dan diteruskan ke generasi selanjutnya untuk memperkuat persatuan dan memajukan bangsa.
Dalam laman Instagram @sandiuno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut, mengucapkan Peringatan Sumpah Pemuda sekaligus mengarahkan pemuda untuk terus semangat melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan terus berkarya membawa perubahan.
Pandangan Islam Terkait Teknologi
Islam memandang bahwa kecanggihan teknologi boleh dimanfaatkan, asal tidak menyalahi aturan syari’at. Gadget harus bisa difungsikan penggunaannya dalam hal-hal yang bermanfaat. Baik untuk diri sendiri terlebih untuk orang lain.
Salah satu contohnya yaitu dengan memberikan edukasi atau bimbingan kepada generasi muda, minimal dengan kemampuan edukasi dari profesi seseorang.
Dalam pendidikan Islam, guru akan memberikan informasi mengenai manfaat maupun bahaya teknologi jika tidak digunakan secara bijak. Selain sekolah, keluarga juga akan bertugas di rumah untuk menanamkan pemahaman pada anak-anak untuk lebih bijak memanfaatkan gadget sekaligus mengkontrol penggunaannya.
Gadget sendiri merupakan benda umum yang dapat dimanfaatkan untuk memberi kabar kepada keluarga yang sedang terpisah oleh jarak, bahkan membagikan informasi yang beberapa menit terjadi. Tentu saja, Islam mengajarkan untuk membagikan informasi tersebut sesuai dengan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian gadget akan memberi manfaat yang besar jika digunakan sesuai dengan porsinya.
Demikian juga seharusnya pemuda ditanamkan pemahaman akidah Islam. Dengan penanaman akidah akan mampu mendorong kuat para pemuda untuk menggunakan teknologi sesuai dengan kebermanfaatan umat. Mengapa demikian? Sebab mereka akan ditanyai atas perbuatannya oleh Allah SWT.
Islam juga mendorong negara memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan generasi. Tayangan negatif yang bertebaran di media sosial akan difilter sesuai dengan propaganda Islam. Amar makruf nahi mungkar akan ditegakkan di tengah-tengah masyarakat. Islam membaca lebih awal potensi pemuda yang besar, apabila diarahkan kepada kebaikan yang diajarkan oleh Dien tentu akan membawa perubahan. Alhasil akan terwujud pemuda yang bijak dalam berteknologi. Wallahualam Bissawab***
Oleh Yanti Nirma