Pelayanan Jemaah Haji Karut Marut Butuh Solusi Sistemis

by -31 views
Pelayanan Jemaah Haji Karut Marut Butuh Solusi Sistemis

Eradakwah.com – Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam terakhir bagi orang yang mampu untuk melaksanakannya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan haji  harus menetapkan imam/khalifah untuk mengurus segala kebutuhan bagi para jamaahnya. Namun faktanya ibadah haji 2023 terjadi beberapa permasalahan dalam penyelenggaraannya.

 

Anggota Ombudsman Indraza Marzuki Rais mengungkapkan beberapa masalah di penyelenggaraan Haji 2023. Dia menyebut pelayanan untuk jemaah Indonesia sangat kacau dan berantakan, mulai pendaftaran, keberangkatan, hingga pelaksanaan haji di Tanah Suci. Belum lagi masalah fasilitas di asrama haji dan makanan yang dikonsumsi jamaah selama di asrama. Indra membeberkan konsumsi di asrama Bekasi, Pondok Gede dan Indramayu tidak higienis dan menimbulkan masalah kesehatan pada jemaah. Ia mengatakan pemberian living cost untuk jamaah juga bermasalah. Jamaah disebut diberi uang saku dalam bentuk rupiah, bukan riyal. (Metrotvnews.com, 10/7/2023)

 

Para jamaah mengungkapkan kekacauan dalam pelayanan ibadah haji dari pendaftaran sampai pelaksanaannya. Seharusnya Kementerian Agama (Kemenag) lebih mengutamakan perbaikan terhadap permasalahan tersebut. Sehingga para jamaah tidak mengeluh ketika melaksanakan serangkaian ibadah di tanah suci.

 

Keluhan para jemaah haji itu muncul ketika mereka melakukan ritual puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Pemerintah pun diminta mengevaluasi operator penyedia konsumsi, akomodasi, dan transportasi bagi jemaah haji asal Indonesia. Seorang jemaah haji asal Batam, Dhea Arizona, 34 tahun, menceritakan kepada BBC News Indonesia bagaimana menu makanan yang disajikan untuk para q haji selama Armina ‘sangat seadanya’ dan beberapa kali terlambat didistribusikan. (Bbc.com, 10/7/2023)

 

Beberapa persoalan terjadi dalam penyelenggaraan ibadah Haji di Makkah tahun ini, seperti kekurangan makanan, distribusi tidak merata dan terlambat makan, tidak adanya kendaraan pengangkut  dan lain-lainnya. Dimana diperlukan adanya mitigasi agar kedepan tidak terulang kembali. Sehingga dalam pelayanan haji membutuhkan rencana yang matang untuk direalisasikan. Selain itu diperlukan deteksi dini pada tahap pelaksanaan terhadap permasalahan yang akan terjadi.

 

Apabila  pelayanan haji yang tidak sesuai dengan harapan akan menjadi permasalahan yang penting bagi umat Islam. Karena haji merupakan salah satu rukun Islam yang pelaksanaannya negara wajib untuk memperhatikan pelayanannya. Sehingga penanganan haji ini termasuk dalam pelayanan negara terhadap rakyat.

 

Dalam sistem Islam jemaah haji sangat dihormati dan diberikan pelayanan terbaik karena mereka adalah tamu Allah. Sehingga berkhidmat melayani tamu allah sesuai syariat maka termasuk kewajiban yang harus ditunaikan. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan  pemimpin berpijak pada syariat Islam bukan sekedar dimanfaatkan  pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tempat mencari keuntungan.

 

Pada dasarnya Islam memiliki aturan mengenai kenegaraan atau institusi yang khas tidak hanya sebagai pengurus rakyat namun melindunginya. Dimana makna pengurus akan memastikan kebutuhan rakyat akan terpenuhi. Adapun makna pelindung akan menjaga rakyat di garda terdepan apabila menemui suatu permasalahan.

 

Selain itu di sistem Islam negara akan melaksanakan pelayanan yang berprinsip basathah fi an-nizham yang artinya sederhana dalam sistem. dan juga prinsip sur’ah fi al-ijaz yang berarti cepat penanganan jika ada masalah. Bahkan apabila terjadi permasalahan akan diatasi oleh orang profesional terhadap bidangnya sehingga jamaah haji akan terjamin pelayanannya.

 

Sudah seharusnya pengelolaan dana haji harus dijaga agar peruntukannya sesuai dan aman dari tindak penyalahgunaan. Bahkan pelayanan harus diantisipasi jika terjadi masalah supaya tidak menjadi keluhan para jamaah. Karena pada hakikatnya ibadah haji merupakan cerminan dalam mengurusi umat Islam seluruh dunia. Selain itu penyelenggaraan ibadah ini pun akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

 

Wallahu a’lam bish shawaf***

Ernita S

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *