Eradakwah.com – Title seorang Ibu yang sampai kapanpun tidak akan ada kata lulus.
Hal ini karena pendidikan awal seorang Ibu dimulai saat tanda positif muncul pada alat tes kehamilan hingga akhir hayat.
Diawal kehamilan kita belajar bagaimana mengelola stres yang muncul karena hormon yang sudah mulai berbeda berada dalam tubuh.
Saat itu kita belajar untuk mengendalikan emosi, belajar untuk mengatur waktu, dan belajar untuk mendidik.
Dengan cara terus belajar ini kita dapat mencari tahu agar menjadi seorang ibu yang hebat.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil ketika kita menjadi seorang ibu.
Belajar bersabar misalnya saat nafsu makan berkurang karena rasa mual, pusing yang dirasakan.
Trimester kedua rasa nyaman dan adaptasi sudah mulai bisa dilakukan.
Saat trimester akhir calon Ibu belajar mengelola stres kembali, karena ketakutan ketakutan yang muncul tiba – tiba dalam pikiran.
Setelah itu ketika melahirkan, seorang ibu belajar berjuang dan yakin untuk bisa melahirkan anak dengan selamat.
Ketika melahirkan seorang Ibu bertarung antara hidup dan mati.
Apapun cara Ibu melahirkan tetap saja sama.
Melahirkan secara normal rasa sakit yang dialami seorang Ibu saat kontraksi itu dimulai, setelah bayi lahir rasa sakit hilang bersama dengan rasa haru dan rasa syukur sudah bisa melahirkan dengan selamat, namun tetap saja perjuangan belum selesai.
Begitu juga dengan melahirkan secara operasi. Sebagian Ibu yang merasakan sakitnya kontraksi namun ada juga yang tidak merasakan sakit sama sekali.
Akan tetapi saat setelah operasi rasa sakit yang dialami seorang Ibu belum juga usai dan ada juga drama jahitan infeksi bahkan ada juga yang harus masuk kembali ke RS untuk penyembuhan infeksi.
Rasa nyeri di perut sampai bayi usia 3 tahun pun masih ada yang merasakan seperti sayatan silet.
Setelah melahirkan pelajaran dimulai kembali dari awal.
Pertama kali yang dialami Ibu adalah mengelola stres apabila air susunya belum keluar, mengelola stres akan bullyan orang, mengelola stres terhadap mitos – mitos yang akan banyak muncul.
Belajar beradaptasi dengan pola tidur dan mengatur waktu dengan rutinitas yang lain.
Apabila tidak ada yang bisa mengerti dan memahami akan ada yang namanya Baby Blues dan akan sangat fatal jika tidak segera ditangani.
Seorang Ibu akan terus belajar memperbaiki diri agar dapat menjadi yang terbaik untuk buah hati mereka.
Menjadi seorang Ibu tidak perlu menjadi sempurna akan tetapi menjadi baik dan menjadi tempat ternyaman untuk anak- anaknya.
Seorang Ibu harus bisa menjadi sekolah pertama dan madrasah pertama untuk anak-anaknya.
Dengan cara memberikan contoh yang baik bukan hanya dengan kata-kata tapi dengan tingkah laku.
Anak akan lebih banyak meniru apa yang dilakukan orang tuanya terutama ibunya.
Jika anak dituntut untuk bisa sholat dan tekun dalam beribadah maka contohkan lah.
Jika anak dituntut untuk bisa mengerti setiap kesalahannya dan bagaimana caranya dia meminta maaf maka seorang ibu harus bisa mengajarkan dan berani mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada anaknya apabila seorang ibu benar-benar bersalah.
Karena pada hakikatnya tidak ada orang selalu benar, bahkan seorang Ibu sekalipun.
Ibu adalah orang yang akan mengajarkan dan menasehati anak, akan tetapi seorang Ibu tidak akan luput dari kesalahan dan harus berani mengakui bahwa itu salah.
Ibu juga harus bisa kuat dimanapun dan dalam keadaan apapun.
Ibu juga seorang wanita yang juga ingin dimanja, dihormati dan disayangi.
Begitulah gambaran perjuangan seorang ibu yang selalu belajar untuk mendidik anak-anaknya.
Semoga kita bisa menjadi ibu-ibu yang hebat dan terus belajar dan berjuang untuk memberikan yang terbaik untuk ananda.***
[Ibu Lia, Praktisi Pendidikan]
